ASSALAMU'ALAIKUM...SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA INI, SEMOGA BERMANFAAT...!!!!!

Pendidikan berbasis Humanisme Religius

1. Pengertian Humanisme Religius
2. Ruang Lingkup Pendidikan Humanisme Religius
3. Landasan Hukum
4. Alur berfikir Pendidikan Humanisme Religius
5. Konsep Pendidikan Humanisme Religius
6. Jenis Pendidikan Humanisme Religius
7. Ciri Pembelajaran Humanisme Religius
8. Implementasi Pendidikan Humanisme Religius

Istilah pendidikan humanis religius mengandung dua konsep pendidikan yang ingin diintegrasikan yaitu pendidikan humanis dan pendidikan religius. Pengintegrasian dua konsep pendidikan ini dengan tujuan untuk dapat membangun sistem pendidikan yang dapat mengintegrasikan dari keduanya atau mengurangi kelemahannya.
Dilihat dari segi kebahasaan, humanisme berasal dari kata Latin humanus dan mempunyai akar kata homo yang berarti manusia. Humanus berarti berarti sifat manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia. (A.Mangunhardjana dalam Haryanto Al-Fandi, 2011:71). Adapun secara terminologi, humanisme berarti martabat dan nilai dari setiap manusia, dan semua upaya untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan alamiahnya (fisik nonfisik) secara penuh. (Hasan Hanafi dalam Haryanto Al-Fandi, 2011:71).

Zainal Abidin dalam filsafat manusia, memberikan penjelasan tentang latar belakang pemahaman humanisme. Menurutnya, istilah humanisme akan lebih mudah dipahami dengan meninjaunya dari dua sisi, yaitu sisi historis dan sisi-sisi aliran-aliran dalam filsasfat. Dari sisi historis, humanisme berarti suatu gerakan intelektual dan kesusastraan yang awalnya muncul di Italia pada paro kedua abad ke-14 M. gerakan ini boleh dikatakan sebagai motor penggerak kebudayaan modern, khusunya di Eropa. Tokoh-tokoh yang sering disebut sebagai pelopor gerakan ini di antaranya Dante, Petrarca, Boccaceu, dan Michael Angelo. Sementara dari sisi aliran filsafat, humanisme diartikan sebagai paham yang menjunjung tinggi nilai dan martabat manusia sedemikian rupa sehingga manusia menempati posisi yang sangat tinggi, sentral dan penting baik dalam perenungan teoritis-filsafat maupun dalam praktis hidup sehari-hari. (Haryanto Al-Fandi,2011:73)
Abdurrahman Mas’ud (2004:135) humanisme dimaknai sebagai kekuatan atau potensi individu untuk mengukur dan mencapai ranah ketuhanan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial. Menurut pandangan ini, individu selalu dalam proses menyempurnakan diri, becoming atau istikmal.
Menurut Haryanto Al-Fandi (2011: 85) humanisme Islam adalah memanusiakan manusia sesuai dengan perannya sebagai abdi dan khalifah Allah di bumi yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang nyata, fitri, dan rasional. Ia melarang mendewakan manusia atau makhluk lain dan tidak merendahkan manusia sebagai makhluk yang hina dan berdosa. Humanisme dalam ajaran Islam haruslah didasarkan pada hubungan sesama umat manusia, baik hubungan sesama Muslim ataupun hubungan dengan umat lainnya.
Sedangkan pengertian religius atau religion berasal dari kata relegere dalam bahasa Latin. Artinya berpegang kepada norma-norma. Istilah religion sekarang diindonesiakan menjadi religi, menguasai dan dipergunakan oleh kaum intelektual kita terutama ahli antropologi dan sosiologi. Perkataan religi yang berasal dari bahasa Latin itu erat hubungannya dengan sistem dan ruang lingkup agama Nasrani yang menunjukkan hubungan tetap antara manusia dengan Tuhan saja. kata relligon diterjemahkan dengan agama pula dalam bahasa melayu/indonesia. (Gazalba dalam Mohammad Daud Ali, 2008:37)
Sedangkan religus yang dimaksud di sini sangat terkait dengan nilai keagamaan yang terkait dengan hubungan dengan Tuhan bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya. Religius juga berakar pada ketuhanan yang selalu dikatikan dengan amal atau perbuatan manusia untuk mencapai tujuan manusia itu sendiri.
Mohammed Arkoun dalam Haryanto Al-Fandi (2011:77) mendefinisikan humanisme religius adalah konsepsi guna mengukur ketaatan beragama dan kesalehan manusia melalui dunia mistik (tasawuf), yaitu dunia spiritual yang dapat dijalankan oleh setiap orang yang mempercayainya melalui penyatuan diri secara langsung dengan Tuhan.
Dari penjelasan di atas pendidikan humanisme adalah lebih menekankan aspek kemerdekaan individu diintegrasikan dengan pendidikan religius agar peserta didik dapat membangun kehidupan sosial yang memiliki kemerdekaan, yaitu menempatkan individu yang rasional dalam kedudukan yang tinggi dan sebagai sumber nilai paling puncak tetapi tidak meninggalkan dari nilai-nilai keagamaan atau dengan kata lain membentuk kesalehan individu hubungan antar manusia maupun Tuhan.
Oleh karena itu, dapat penulis pahami bahwa pendidikan humanisme religius adalah proses pengajaran untuk mengembangkan pontensi yang berorientasi pada manusia seutuhnya dengan memperhatikan aspek tanggungjawab hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Tuhan sehingga memilik kekuatan spirtual kegamaan, kesalehan individu yang diperlukan oleh diri, masyarakat bangsa dan negara.

PEMBAHASAN LEBIH LENGKAPNYA DONWLOAD DI SINI

Tidak ada komentar:

bisnis online
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 ADVENTURE FOR LIFE |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net | This template is brought to you by : allblogtools.com | Blogger Templates

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.